Rabu, 08 Februari 2012


Cara Mengirim Tulisan ke Media Massa
Cara Mengirim Tulisan ke Media Massa

Oleh: Syaiful Bari

Ada sejumlah cara mengirimkan naskah karya tulis ke media massa, baik tulisan fiksi (tulisan berdasarkan imajinasi) ataupun non-fiksi (tulisan berdasarkan data dan fakta), ke redaksi media massa. Ada yang menggunakan jasa pos (surat konvensional), ada yang menggunakan faximile, dan ada pula yang mengirimkan naskah tulisannya via internet (email/surat elektronik). Biasanya, cara yang terakhirlah yang sering digunakan oleh para penulis karena biayanya lebih murah, cepat, dan efisien.
Naskah tulisan yang dikirimkan ke redaksi media massa via internet (email) bisa dicopy-paste di box (kotak kosong) yang telah disediakan di setiap email atau dilampirkan sebagai file attachment (lampiran). Sebaiknya, di email yang kita kirim ke redaksi media massa, dilampirkan juga surat pengantar yang berisi data pribadi penulis, seperti nama, alamat, pendidikan terakhir, nomor telepon, dan nomor rekening bank untuk menampung honor (uang) dari media massa bersangkutan jika ternyata tulisan yang dikirim dimuat.

Salah satu contoh surat pengantar adalah sebagai berikut:

Kepada Yth.
Redaktur Harian KOMPAS
Di tempat

Dengan hormat,
Bersama surat ini, kami mengirimkan sebuah artikel dengan judul “Membangun Teknokrasi Politik” yang hanya dikirim ke KOMPAS. Dalam artikel ini, penulis memaparkan sejumlah argumen perlunya membangun teknokrasi politik di tengah nihilnya etika elite-elite politik di tanah air.

Besar harapan kami, semoga artikel ini bisa menjadi bahan diskusi lebih lanjut yang mencerdaskan. Terima kasih atas perkenannya untuk menerima tulisan ini.

Jakarta, 24 Maret 2008
Hormat kami,

Ahmad Anis Abdullah
No. Ponsel : …
No. Rekening : …
Alamat Lengkap : …

Selanjutnya, di bawah ini disajikan beberapa alamat email redaksi media massa di Indonesia (koran, media online, tabloid, dan majalah). Semoga bisa membantu Anda yang ingin mengirimkan naskah tulisannya demi mengais rupiah.


NAMA DAN EMAIL REDAKSI
Bali Post balipost@indo.net.id
Bangka Pos redaksi@bangkapos.com
Batam Post redaksi@harianbatampos.com
Bernas bernasjogja@yahoo.com
editor@bernas.co.id
Duta Masyarakat dumas@sby.centrin.net.id
Forum redaksi@forum.co.id
Majalah Gatra redaksi@gatra.com
Islam Liberal redaksi@islamlib.com
Jawa Pos editor@jawapos.co.id
sum@jawapos.co.id
arimetro@yahoo.com

Kedaulatan Rakyat redaksi@kr.co.id
Kompas opini@kompas.com/co.id
Kompas Jateng kompasjateng@kompas.com
Kompas Jatim kompas@sby.dnet.net.id
Kompas Jogja kompasjogja@kompas.com
Kontan redaksi@kontan-online.com
Koran Merapi artikel_merapi@yahoo.co.id
Koran Tempo koran@tempo.co.id
ktminggu@tempo.co.id
Majalah Mata Baca redaksi@matabaca.com
Media Indonesia redaksimedia/opinimi@yahoo.com
redaksi@mediaindonesia.co.id
Padang Ekspres redaksi@padangekspres.com
Pelita hupelita@indo.net.id
Pikiran Rakyat redaksi/dwipr@pikiran-rakyat.com
Pos Kota redaksi@poskota.net
Republika sekretariat@republika.co.id
Seputar Indonesia redaksi@seputar-indonesia.com
Serambi Indonesia serambi_indonesia@yahoo.com
Sinar Harapan redaksi/opini/opinish@sinarharapan.co.id
Solo Pos redaksi@solopos.net
solopos@bumi.net.id
Suara Karya redaksisk@yahoo.com
redaksi@suarakarya-online.com
Suara Merdeka naskah/redaksi@suaramerdeka.info
swarasensi@yahoo.com
Suara Pembaruan opini/koransp@suarapembaruan.com
Surya surya1@rad.net.id
opini@suryagroups.com
redaksi@suryagroups.com
The Jakarta Post sundaypost/editorial@thejakartapost.com
Waspada redaksi/waspada@waspada.co.id
Wawasan wwsp10@indosat.net.id
NU Online redaksi@nu.or.id
 Sumber; http://kitabtengku.blogspot.com/2009/01/cara-mengirim-tulisan-ke-media-massa.html

Rabu, 01 Februari 2012



RESENSI KU
Pustaka
Judul               : Kitab Writer Preneur
Penulis             : Sofie Beatrix
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan           : I, September 2011
Tebal               : 156 Halaman

Writer Preneur; Jadi Penulis Siapa Takut!

Tentu kita kenal dengan andrea hiratta, tere liye, asma nadia, sofie beatrix, dan lain sebagainya. Mereka adalah orang-orang yang telah sukses dalam dunia tulis menulis. Bagi mereka menulis bukan lagi sebagai pekerjaan untuk mencari sesuap nasi tapi menulis merupakan jalan hidup untuk menyalurkan inspirasi dan pikiran. Namun, kesuksesan yang mereka capai tentu melalui proses yang panjang. Beberapa kali naskah mereka harus ditolak oleh penerbit, kemudian mereka perbaiki sehingga kata-katanya enak dibaca.  Hingga akhirnya setiap naskah yang mereka buat selalu diterima penerbit tanpa proses seleksi. Bahkan penerbit berharap segera muncul naskah berikutnya dan diterbitkan.
Kitab writer Preneur, jangan (takut) jadi penulis mengupas tuntas segala permasalahan tentang cara menulis dari awal hingga akhirnya diterima oleh penerbit. Kita akan belajar dari penulis yang sudah mahir dalam dunia tulis menulis. Buku ini bukan sekedar  mendekte kita tentang teori penulisan yang menjenuhkan, tetapi sebuah sharing bertukar pengalaman sesama penulis. Asyik dibaca dan menambah wawasan baru yang membuat pembaca terinvirasi untuk membuat sebuah buku. Setiap tahap disertai sebuah tutorial yang mudah dan penuh tantangan. Jikalau setiap tutorial kita kerjakan, maka setelah membaca buku ini pembaca bisa membuat sebuah buku sendiri.  
Salah satu kelebihan buku ini adalah setiap tahap penulisan buku selalu diberi contoh yang menarik dan memotivasi pembaca untuk segera menulis. Dan yang lebih hebat lagi adalah diawal bab kita akan mengikuti tutorial singkat untuk menemukan bakat kita sebagai penulis fiksi atau nonfiksi. Kalau kita sudah menemukan bakat kita maka tahap penulisan berikutnya akan mengalir seperti derasnya arus sungai. Tidak cukup itu proses editing buku agar tulisan enak dibaca menjadi bahasan menarik dalam buku ini.
Sebagai penutup, penulis yang telah menghasilkan empat buku melalui penerbit gramedia pustaka utama ini-seperti biasanya-selalu menyertakan bonus disetiap bukunya. Kali ini, bonus yang diberikan adalah tips agar buku kita lolos tanpa seleksi di dapur redaksi penerbit dan kiat sukses memasarkan buku kita menjadi best seller tanpa biaya sepersenpun bahkan membuat kantong kita tambah tebal dua kali lipat dari honor buku. Luar biasa bukan, mau kaya jadi penulis siapa takut!
(Ahmad Anis, Guru MTs Nurul Ummah) 
Dimuat di Kedaulatan Rakyat, Ahad 29 Januari 2012
terimakasih semua 

Minggu, 29 Januari 2012

Renungan Seorang Pujangga


Menulis dengan tinta akan berhenti pada tetesan terakhir

menulis dengan cinta akan mengalir bagai air sungai

menulis dengan hati akan mengalir terus bagai mata air

menulis untuk hidup akan membuat kita meneteskan air mata

hidup untuk menulis akan meneteskan banyak air mata

jadilah penulis

dengan hati

untuk cinta

agar kau hidup abadi

Yogyakarta, 30 Januari 2012












Jumat, 27 Januari 2012

ada apa dibalik fungsi F(x)
teorema sisa mengatakan bahwa
"jika (x - k) adalah faktor dari suku banyak f(x) maka x = k adalah akar dari persamaan f(x) = 0"


Tentukan faktor-faktor dari f(x) =   + 2 - 7 - 8x + 12 !
Untuk menjawab pertanyaan diatas kita harus mencoba angka-angka yang merupakan factor dari 12 yaitu 1, 2, 3, 4, 6, 12
Kemudian kita memperkecil lagi menjadi 1 atau 2 atau 3
Sehingga  dengan cara horner di peroleh
Kita coba untuk x = 1
Dengan alasan 1 salah satu faktor dari 12
1
1
2
-7
-8
12


1
3
-4
12

1
3
-4
-12
0
 F(1) = 0 menurut teorema factor dapat disimpulkan bahwa  x = 1 atau (x - 1)
Kita coba lagi dengan memilih x = 2
Dengan alasan 2 faktor dari -12
2
1
3
-4
-12


2
10
12

1
5
6
0

F(2) = 0 menurut teorema factor dapat disimpulkan bahwa  x = 2 atau (x - 2)
Karena 3 faktor dari 6
3
1
5
6


3
24

1
8
30
 Ternyata f(3)  0 menurut teorema dapat disimpulkan bahwa x= 3 bukan factor dari f(x)
Tidak apa-apa kita coba lagi dengan x = -3
-3
1
5
6


-3
-6

1
2
0
 Alhamdulillah benar x = -3 faktor dari f(x)

Sehingga factor yang lain adalah x+ 2 atau x = 2

Jadi factor dari f(x) adalah (x - 1) (x - 2)(x + 3)(x + 2)
Ternyata dibalik semua itu ada banyak hikmahnya mau tau;
Hidup ini adalah bagaimana kita mau memilih dan berani menentukan pilihan kita, kita harus berani untuk mencoba apa yang kita yakini. Tetapi tidak semua yang kita yakini itu pas atau cocok dengan kita. Tapi tanpa mencoba kita tidak akan tahu cocok atau tidak. Akhirnya kita hanya diam tanpa action. Ya semua jadi terhenti dan kita ketinggalan. Tapi dengan terus berusaha mencoba dan mencoba setiap pilihan dan belajar dari kesalahan sebalumnya maka kita akan menemukan dimana tempat yang cocok buat kita.
Selamat memilih, mencoba, dan berusaha.
Bagaimana dengan pilihan anda!
Salam matematika super!





Rabu, 25 Januari 2012


PENDAPAT GURU
Ujian Nasional VS Ujian Kejujuran
Oleh; Ahmad Anis Abdullah, S.Si
Ujian nasional sudah di depan mata, banyak sekali yang harus kita persiapkan untuk menghantarkan anak didik kita mencapai hasil yang maksimal dalam Ujian Nasional tahun ini. Bukan sekedar lulus saja, tetapi juga bisa diterima di sekolah favorit sesuai dengan harapan mereka. Untuk mewujudkan harapan tersebut tentu tidaklah mudah, butuh kerja keras dan kerjasama yang baik dengan semua pihak terkait, seperti orang tua, komite sekolah, dan bapak-ibu guru. Tentunya semua ini harus dilandasi dengan satu tujuan bersama memberikan pelayanan yang maksimal untuk anak-anak kita agar dapat menempuh Ujian Nasional dengan lancar tanpa kendala satu apapun.
Ujian Nasiaonal bukan sekedar ujian untuk mendapatkan nilai dan popularitas belaka. Kemudian menghalalkan segala cara agar semua siswa lulus dan nama baik sekolah melejit dihadapan masyarakat dan pemerintah. Ujian nasional bukan sekedar ujian tulis saja, tapi jauh dibalik kertas dan soal tersebut ada ujian kejujuran. Ujian karakter yang sudah ditanamkan oleh kita selama tiga tahun bersama mereka. Sudahkah karakter kejujuran meresap dalam lubuk sanubari mereka atau hanya sekedar tambahan kata-kata dalam rencana pembelajaran. Mungkin itulah ujian yang paling berat bagi anak-anak kita dari pada ujian UN itu sendiri?
Untuk menghadapi ujian kejujuran tersebut, tentunya perlu berbagai persiapan sejak dini. Baik dari pihak sekolah maupun orang tua. Karena bagaimanapun karakter merupakan tanggung jawab bersama dan terbentuk dari pergaulan sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun keluarga. Sehingga persiapan mental dan sikap jujur ini harus benar-benar ditekankan oleh kedua belah pihak, bukan sebaliknya memberikan contoh yang tidak benar pada para siswa agar menghalalkan segala cara demi menjaga nama baik orang tua, guru, atau sekolah. Kita harus selalu menggembor-gemborkan kebanggaan kita pada anak-anak yang berbuat jujur.
Kata jujur memang mudah diucapkan, tetapi sulit dipraktekkan. Terutama ketika Ujian Nasional yang didalamnya dimasuki berbagai kepentingan dari Sekolah, guru, maupun orang tua. Kita lebih bangga kalau hasil Ujian Nasional mereka bagus tapi hasil menyontek dari pada Hasilnya jelek tetapi dengan kejujuran. Hal ini karena kita masih mengikuti tren sekolah yang baik sekolah yang lulus 100% bukan jujur 100%. Pemahaman seperti ini harus diluruskan karena mental pembohong hanya akan menjadi koruptor-koruptor. Sebaliknya generasi yang jujur akan membersihkan para korutor dari bangsa Indonesia.    
Adapun jalan yang dapat ditempuh dalam mempersiapkan ujian kejujuran tersebut antara lain; Pertama, mempersiapkan dengan matang kemampuan akademik siswa dengan tambahan jam pelajaran baik di dalam kelas atau di luar kelas. Kita harus siap sedia dimana pun kita berada untuk melayani anak-anak untuk bertanya tentang kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Karena bagaimanapun mereka akan sangat membutuhkan guru pembimbing terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian khusus dan malu bertanya ketika pelajaran di dalam kelas.
Kedua, menumbuhkan sikap percaya diri pada siswa bahwa mereka bisa mengerjakan dengan kemampuan mereka sendiri, tanpa bantuan teman. Pemupukan mental jujur ini bisa dilakukan secara berkala melalui seminar motivasi dan  komikasi yang lebih intensif antara orang tua, guru, dan siswa. Komunikasi yang baik antara anak dan orang tua akan sangat bermanfaat karena pada masa-masa menjelang Ujian Nasional para siswa sangat membutuhkan suport dan dukungan dari berbagai pihak terutama orang terdekat mereka yaitu ayah dan ibu.
 Ketiga, meningkatkan spiritualitas pada diri siswa, dengan mengkampanyekan gerakan sholat dhuha pada jam-jam istirahat sebagaimana yang sudah berjalan di beberapa sekolah, sholat tahajut bersama di rumah bersama orang tua, dan bimbingan keagamaan lainnya yang bertujuan memantapkan mental siswa dalam menghadapi Ujian Nasional.
Pada akhirnya, semoga Ujian Nasional tahun ini berjalan lancar tanpa halangan satu apapun. Besar harapan semua siswa dapat mempraktekkan karakter kejujuran dimana pun mereka berada terutama ketika Ujian Nasional. Sehingga Ujian Nasional tahun ini menjadi Ujian Nasional yang bersih dari segala kecurangan. Amin
Penulis adalah staf pengajar
Madrasah Aliyah Nurul Ummah
Kotagede Yogyakarta
dimuat di Surat Harian Kedaulatan Rakyat
Selasa, 24 Januari 2012